Jumat, 16 Januari 2015

Benarkah Banteng Membenci Warna Merah?

Hai guys... Kalian pasti tau kan fakta tentang banteng yang tidak menyukai warna merah? Tapi apakah benar banteng membenci warna merah? Karena pada kenyataannya banteng tidak bisa melihat dengan sempurna. Mengapa banteng tidak bisa melihat dengan sempurna? Alasannya karena banteng itu buta parsial.

Apa kalian tau apa itu buta parsial?


Buta Parsial merupakan respon otak atas stimulus yang diterima oleh retina. Telah diidentifikasi 3 jenis sel fotoreseptor kerucut (yang diperlukan untuk dapat membedakan warna) yakni biru, hijau, dan merah. Dibutuhkan minimal 2 sel untuk dapat membedakan warna, dan pada penglihatan warna normal dibutuhkan ketiganya. Buta warna biasanya disebabkan oleh faktor keturunan. Dari faktor keturunan ini yang paling sering ditemukan adalah defek sel merah-hijau. Buta warna ini berkaitan dengan gen X resesif, jadi diturunkan oleh ibu (tidak harus mengalami buta warna, karena gen bersifat resesif) kepada anak laki-lakinya. Pada seseorang dengan buta warna parsial, dapat mengalami defek pada sel kerucut merah ataupun hijau sehingga tidak dapat mempersepsi warna tersebut dan turunannya, juga sulit membedakannya.


Lantas mengapa para matador menggunakan kain merah untuk memancing amarah banteng? Inilah jawabannya.

Menurut lansiran Livescience (6/2), para peneliti telah membuat serangkaian percobaan untuk mengetahui tentang fakta warna merah yang dikatakan dapat memancing amarah banteng.

Mereka awalnya meletakkan 3 bendera dengan warna yang berbeda, yaitu merah, biru dan putih di dalam kandang. Hasilnya, banteng tersebut menyerang semua bendera yang berada di situ tanpa kompromi.

Percobaan kedua dilakukan dengan meletakkan 3 boneka dengan warna yang berbeda, yaitu merah, biru dan putih di dalam kandang. Sekali lagi, banteng menyerang habis-habisan boneka ketiga boneka tersebut tanpa pandang bulu.

Percobaan terakhir dilakukan di sebuah arena dengan menempatkan seseorang berbaju merah bersama sang banteng. Dia ditugaskan hanya untuk berdiri saja tanpa melakukan gerakan sedikitpun. Sementara di luar arena telah berdiri dua orang mengenakan baju berwarna lain selain warna merah. Kedua orang tersebut bergerak, berlari-lari kecil. Hasilnya, banteng menyerang kedua orang di luar arena dengan sangat beringas.Sedangkan orang di dalam arena yang menggunakan baju merah sama sekali tidak dikejarnya.

Hal ini menandakan bahwa banteng akan marah dan merasa terusik pada hal-hal yang bergerak, bukan pada warna. Sehingga, jika Anda tengah menggunakan baju merah saat melihat banteng, Anda tidak perlu khawatir lagi. Asalkan Anda tidak 'caper' pada banteng tersebut.

Lantas mengapa para matador menggunakan warna merah dalam sebuah pertunjukan? Ada beberapa kemungkinan, yaitu warna merah diperkirakan mudah dilihat oleh orang yang duduk jauh dari arena saat pertunjukan. Kedua, warna merah indentik dengan amarah yang dapat menggambarkan seramnya banteng saat itu.

Anda dapat membuktikannya dengan melihat matador yang tengah menghadapi seekor banteng. Awalnya dia akan menggerak-gerakkan kain merah tersebut di hadapan banteng dengan perlahan. Lama kelamaan gerakan kain merah tersebut semakin cepat. Sehingga hal itulah yang dapat menyulut kemarahan sang banteng.

Nah, sekarang udah pada tau kan fakta yang sebenarnya? Banteng ternyata tidak membenci warna merah, melainkan banteng membenci lambaian kainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar